"Kami meminta agar PT. Adei Palntation memberikan ganti rugi terhadap lahan warga terutama Lahan milik Ibu Hanifah sekitar 20 Hektar di Desa Batang Nilo Kecamatan Pelalawan yang tidak kunjung di ganti rugi," Ujar Jumri, Rabu (13/2/13).
Menurut pihaknya telah menyurati Disbun Pelalawan dengan tembusan Asisten I dan Bupati Pelalawan sebulan yang lalu soal penyeroboan lahan milik warga an. Hanifah (51) yang memiliki 2 lahan, yang pertama 21 hektar yang ditanami karet dan lahan seluas 3 hektar yang ditanami sawit hampir habis diserobot oleh pihak perusahaan tanpa ada ganti rugi.
"Lahan 21 hektar kini hanya tinggal 4 hektar dan 3 hektar hampir bisa dikatakan semuanya diserobot perusahaan. Hak warga berupa tanah yang yang sudah jadi hak milih berpuluh - puluh tahun diserobot begitu saja dan menklaim milik perusahaan," Ungkapnya.
Oleh kejadian diatas, sambung Jumri Kita meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan bersikap objektif untuk menyelesaikan masalah ini terutama Disbun Pelalawan, Jumri mengkawatir kalau hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin lahan di Pelalawan akan dikuasai Perusahaan ini.
"Ini soal hak warga yang telah diserobot semena - mena oleh pihak perusahaan. HGU PT. Adei harus dikaji ulang agar ini jelas semua jangan hak warga dirampas yang telah diserobot perusahan selama 15 tahun. Jika Pemerintah tidak bersikap dan tidak menanggapi hal ini kemana lagi warga harus mengadu," Jelasnya.
Post a Comment