Oleh : Lince Lebang
Anak
berkebutuhan khusus memiliki berbagai keterbatasan. Sesuai dengangan
kekhususannya mereka membutuhkan media pembelajaran yang sesuai pula. Seperti
anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar, media
pembelajaran yang pas untuk mereka adalah media visual. Dan untuk menjelaskan
pada anak tunarungu dengan bahasa bibir/gerak bibir.
Didalam kurikulum untuk anak tunarungu terdapat pembelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama ( BKPBI). Adapun media yang lazim dipakai diantaranya :
1. Media
Stimulasi Visual
a. Cermin artikulasi, yang digunakan untuk mengembangkan feed back visual,
b. Benda asli maupun tiruan
c. Gambar, baik gambar lepas maupun gambar kolektif.
d. kartu kata
e. Gambar disertai tulisan, dsb.
a. Cermin artikulasi, yang digunakan untuk mengembangkan feed back visual,
b. Benda asli maupun tiruan
c. Gambar, baik gambar lepas maupun gambar kolektif.
d. kartu kata
e. Gambar disertai tulisan, dsb.
2. Media Stimulasi Auditoris
1. Speech Trainer, yang merupakan alat
elektronik untuk melatih bicara.
2. Alat musik, seperti: drum, gong,
suling, piano/organ/ harmonika, rebana, terompet,
3. Tape recorder untuk memperdengarkan
rekaman bunyi- bunyi latar belakang, seperti : deru mobil, deru motor, bunyi klakson mobil
maupun motor, gonggongan anjing dsb.
4. Berbagai sumber suara lainnya , antara lain;
• Suara alam : angin menderu, gemercik air hujan, suara petir,dsb.
• Suara binatang : kicauan burung, gongongan anjing, auman harimau, ringkikan kuda,dsb.
• Suara yang dibuat manusia : tertawa, batuk, tepukan tangan, percakapan, bel, lonceng, peluit,dsb.
• Suara alam : angin menderu, gemercik air hujan, suara petir,dsb.
• Suara binatang : kicauan burung, gongongan anjing, auman harimau, ringkikan kuda,dsb.
• Suara yang dibuat manusia : tertawa, batuk, tepukan tangan, percakapan, bel, lonceng, peluit,dsb.
5. Sound System, yaitu suatu alat untuk
memperkeras suara.
6. Media dengan sistem amplifikasi
pendengaran, antara lain ABM, Cochlear Implant dan loop system. ***
Post a Comment