Tegar (15), seorang suporter sepakbola PSPS Pekanbaru, warga Jalan Hang Jebat, Pekanbaru, Riau, sebelumnya tewas dengan luka berat di bagian kepala usai bentrok sesama supoter namun berlainan organisasi.
"Para pelaku ini yang nantinya akan diproses lebih jauh untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata dia. Nantinya, kata dia, setelah mendapati nama-nama pelaku bentrok itu, maka akan dilakukan upaya pendalaman siapa-siapa saja yang melakukan penganiayaan hingga berakibat pada hilangnya nyawa seorang korban.
Untuk saat ini, kata Hermansyah, aparat kepolisian yang bertugas di Mapolres Kampar juga telah melakukan kegiatan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Riau memburu para pelaku pengeroyokan
terhadap Tegar (15), seorang supoter tim sepakbola PSPS Pekanbaru yang
akhirnya tewas pada Minggu (10/3/13).
"Tindakan yang pertama, kami akan menyelidiki kasus ini terlebih dahulu
dan mengejar para pelaku bentrok yang menyebabkan satu korban tewas,"
kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Hermansyah di Pekanbaru, Senin.
Terkait penyelidikan kasus ini, demikian Hermansyah, Polda Riau juga
telah berkoordinasi dengan Polres Kabupaten Kampar karena kejadian
bentrok itu berlangsung wilayah itu.
"Karena ini mendesak, maka akan dilakukan dengan upaya-upaya yang cepat agar pelaku tidak kabur dan segera ditangkap," katanya.
Kedepan, demikian Hermansyah, pihaknya juga akan menjalin kerjasama
dengan pemerintah daerah untuk mengumpulkan para petinggi organisasi
pendukung atau suporter sepakbola yang ada di Riau.
Nantinya, kata dia, para organisasi ini akan diberikan pengarahan
bagaiman memberikan dukungan yang baik terhadap klub sepakbola
kesayangan mereka.
"Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti yang sebelumnya. Hal demikian sangat disayangkan," katanya.
karena ini mendesak masalah penegakkan hukum,
"Korban meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa jam di Rumah
Sakit Lancang Kuning Pekanbaru," kata Kapolsek Tambang, Kabupaten
Kampar, Riau, AKP Sumarno.
Kapolsek menjelaskan, kronologi kejadian berawal dari aksi saling ejek
antara kelompok suporter PSPS satu dengan kelompok lainnya hingga
kemudian berujung pada pemukulan.
Kejadian itu berlangsung di jalan lintas utama yang menghubungkan Kota
Peupkanbaru dengan Bangkinang, Kampar, tepatnya di Desa Rimbo Panjang,
Kecamatan Tambang, pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB. **nn/anr
Post a Comment