Selain itu penyidik juga memeriksa Dirut PT PJB yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, serta tiga saksi dari PT Siemens Indonesia, yakni Christop M Silalahi, Petrus Suhartono dan Didin Hidayat.
Dikatakan, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (25/2) bahwa pokok pemeriksaan itu mengenai pelaksanaan pemasangan flame turbine hasil pengadaan dari CV Sri Makmur.
"Apakah itu sesuai dengan klasifikasi barangnya, sedangkan pemeriksaan saksi dari Siemens terkait kronologis pembelian alat flame turbine oleh CV Sri Makmur kepada Siemens," katanya.
Dalam kasus korupsi tersebut, penyidik pun sudah menetapkan dua tersangka, yakni RM (karyawan PT PLN Sektor Belawan selaku ketua panitia lelang TA 2007) dan FR (pensiunan PT PLN selaku ketua panitia pemeriksa mutu barang).
Diketahui kasus ini berawal dari pengadaan flame turbin di PLN Belawan TA 2007, 2008, dan 2009. Panitia pengadaan barang dan jasa telah memenangkan penawar tertinggi, yakni MAPNA dari Iran namun kapasitasnya bukan Original of Manufacture (OEM).
Perusahaan tersebut telah mengalahkan PT Siemens Indonesia yang merupakan OEM yang memiliki reputasi internasional untuk proyek tersebut.
Meskipun harga spare part non-OEM memang lebih murah, sekitar 40 persen dibandingkan OEM, namun kenyataannya flame turbine tersebut rusak dan tidak bisa dioperasikan.
=====================================
Tiga orang satu keluarga korban tabrak laga kambing di Rawang Kao, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, minta partisipasi pihak perusahaan bubur kertas PT. RAPP, untuk membantu biaya operasi atau perobatan yang nilainya lebih dari 100 juta lebih, pasalnya korban ini warga setempat yang kurang mampu.
Hal ini dikatakan keluarga korban, R. Harahap kepada sejumlah media di Pangjkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (26/2/13), beliau berharap kepada perusahaan untuk mebantu dan berpartisipasi kepada menajemen perusahaan.
"Kami berharap hati menajemen terketuk untuk membantu keluarga kami," Harapnya,
Sementar itu dilain tempat salah seorang tokoh masyarakat juga minta hal yang sama kepada menajemen perusahaan, pasalnya jalan yang dilintasi truk perusahaan RAPP yang sudah puluhan tahun melakukan kegiatan di daerah tersebut, seharusnya tidak keberatan untuk dimintai bantuan, danperusahaan harus tanggap, dikatakannya kalau perusahaan tidak mau membantu itu sudah keterlaluan, apalagi kejadianya di tempat kegiatan perusahaan lalu lalang setiap jam..
"Sedangkan musibah diluar areal RAPP saja dibatu, apalagi ini jalur pital yang dilalui perusahaan setiap hari," Tegasnya.
Selasa (19/2/13) lalu, sekita jam 13.30 WIB dua unit kendaraan roda dua berlaga kambing tepat di samping truk RAPP yang menyebabkan tiga orang keluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak, kakinya hancur sehinga harus diamputasi, korban dilarikan kerumah sakit, sementara lawan yang menabraknya ditahan di Mapolres Siak.
Korban bernama Budiman Harap (kepala keluarga), Herlin Hasibuan (ibu), dan anaknya Kaila Harahap, setelah kejadian langkah pertama diambil tindakan medis di Eka Hospital, karna tergendala biaya ketiga korban ini dirujuk ke RSUD Pekanbaru, untuk dilanjutkan pengobatannya.
Atas kejadian ini salah seorang warga mengutus keluarga menemui salah seorang petinggi RAPP bernama Martius, namun berdasarkan informasi perusahaan mengelak untuk membantu, sementar itu ketika dihubungi humas media Perusahaan Budhi Firmansyah mengatakan mengaku belum mengetahui perihal minta bantuan keperusahaan, namun dirinya berjanji akan menanyakan hal ini kepada menajemen.(MT)
Post a Comment