METRO TERKINI - Juragan Ikan Berkuasa Koperasi Beltim Tak Berkutik, Nelayan Menjerit
Harga
ikan di pasar Manggar, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur,
Prov Kepulauan Bangka Belitung masih sulit dikendalikan. Pasalnya musim
ikan melimpah maka dipastikan harga murah, namun jika musim sulit
seperti musim barat harga ikan pun melambung tinggi seprti tak
terkontrol. Meskipun sudah menjadi hukum ekonomi, seharusnya ada
mekanisme pasar yang mengatur, agar nelayan tidak dirugikan.
"Ya, Hukum ekonomi itu, berbunyi dengan modal sekecil - kecilnya
mendapatkan untung yang sebesar - besarnya," Ujar Pembina Himpunan
Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Beltim, Mentak, Senin (18/3/13).
Dikataknnya hukum ekonomi itu hanya berlaku bagi juragan nelayan.
Sementara nelayan yang turun ke laut, masih belum mampu mendapatkan
keuntungan maksimal seperti yang didapat para juragan itu, apalagi musim
paceklik tiba. Sedangkan keberadaan koperasi sebagai wadah nelayan pun
dirasa belum memberikan jalan keluar. Bahkan terkesan mati suri alias
tidak mampu bersaing dengan juragan-juragan yang selama ini mengikat
nelayan.
"Koperasi yang seharusnya melindungi anggota saja tidak mampu menyaingi juragan ini," Keluhnya.
Atas kejadian ini beliau mengaku prihatin dengan kondisi nelayan yang
terus tertekan dan selalu berhutang dengan juragan. Beliau minta agar
Pemerintah Daerah bisa bersikap tegas sekaligus melindungi nelayan
dengan membuat tempat pelelangan ikan yang refresentatif.
"Selama ini pelelangan ikan tidak dilakukan ditempat yang telah
disediakan, tetapi ditampung langsung oleh juragan - juragan yang
berduit yang menjadi langganan nelayan berhutang," Tukasnya,
Akibatnya nelayan terkadang merugi jika hasil melaut tidak banyak. Bila
musim banyak tangkapan, ikan hasil melaut dihargai murah dengan alasan
ikan melimpah. Jika musim paceklik lebih memprihatinkan. Sebab hasil
tangkapan tidak sesuai dengan biaya operasional.
"Jadi nelayan lah yang selalu dirugikan sementara juragan menikmati hasilnya," Katanya.
Ditambahkannya pelelangan ikan bisa mejadi solusi tepat bagi
kesejahteraan nelayan. Memberdayakan koperasi untuk mengelola Pelelangan
ikan dirasa akan berdampak pada peningkatan ekonomi nelayan. walau
untuk mewujudkanya cukup sulit, apalagi keterikatan nelayan dengan
juragan sangat kuat. Namun beliau meyakini, jika Pemerintah Daerah
berkomitmen berbenah, hal itu dapat teratasi.
"Kuncinya pemerintah, kalau mau berbenah diri pasti hal ini bisa teratasi," Harapnya.
Selain itu, beliau minta pemerintah Daerah agar jangan memberikan
bantuan fisik bagi nelayan. Menyediakan jaring, perahu, mesin dan
peralatan lain, disinyalir hanya akan memberikan keuntungan bagi
juragan-juragan.
"Lebih baik Pemda dalam hal ini DKP menyertakan perkuatan permodalan.
Penyaluran bisa melalui koperasi agar koperasi yang ada pun bisa
berkembang," Tambahnya.
Menurutnya hal tersebut bukan tidak pernah dilakukan pada koperasi
nelayan Lembaga Keuangan Mikro di pelabuhan ikan. Hanya saja akibat
salah kelola, dana yang tersedia tidak jelas pengembaliannya. Sehingga,
nelayan kembali memilih juragan-juragan ikan untuk mendanai mereka saat
melaut.
"Kita berharap Pemerintah Daerah serius membangun dan mensejahterakan
nelayan. Tentunya juga lepas dari jeratan hutang yang telah mengakar dan
mengikat mereka pada juragan ikan," pungkas Mentak.(Mks)
Home »
Kabar Terkini
,
Sosial
» Juragan Ikan Berkuasa Koperasi Beltim Tak Berkutik, Nelayan Menjerit
Juragan Ikan Berkuasa Koperasi Beltim Tak Berkutik, Nelayan Menjerit
Written By Kabar Riau on Monday, March 18, 2013 | 4:37 AM
Label:News
Kabar Terkini,
Sosial
Post a Comment