Berita Terbaru :

Written By Kabar Riau on Thursday, July 11, 2013 | 2:31 AM




Bono Bukan Gelombang Biasa, Akibat Hempasannya Pelalawan Dikenal Keseluruh Dunia

Fenomena Alam Gelombang Bono, di Sungai kampar sebenarnya sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu, namun kurangnya perhatian pemerintah dulu, yaitu sebelum terjadinya otonomi daerah di Indonseia, ketika itu, gelombang Bono ini tidak di Promosikan oleh Pemkab Kampar, namun saat ini berkat kepiawaian Bupati Pelalawan Pride 2011/ 2016, yang dipimpin HM. Harris, gelombang ini terkenal di Seluruh dunia.

"Masyarakat dunia yang tidak mengetahui ajaibnya gelombang Bono, berarti mereka tidak pernah nonton televisi atau mendengar radio," Ujar Bupati Pelalawan, HM. Harris ketiak bercengkrama dikantornya.

Walau dengan sedikit selorohan, memang sebenarnya apa yang di utarakan bupati yang saat ini sedang menunggu programnya yaitu Pelalawan terang ini memang benar adanya. Akibat beberapa kali Promosi yang di buatnya dan beberapa kali mengundang mentri ini, kini Bono sudah mendunia, Banyak dari kalangan turis mancanegara ingin menaklukan Bono yaitu dengan berselancar di Sungai Kampar ini.





"Ajaibnya Gelombang yang tingginya Hingga 4 meter itu, tidak habis bergelora dari Muara sungai Kampar Hingga Teluk Meranti, selama 3 jam," Ujar Bupati.

mari kita sedikit mengenal BONO atau Gelombang Bono, Gelombang ini adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena disebabkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju hilir. Peristiwa alam yang terbilang khas dan menarik ini. kita dapat menyaksikannya pada saat gelombang pasang tiba.
Gelombang pasang biasanya terjadi setiap tanggal 10 ”20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab), atau oleh masyarakat setempat sering disebut bulan besar” terjadi pada saat bulan purnama. Pada saat musim pasang mati (bulan kecil), Bono hampir tidak ada; kalaupun ada hanya sebatas riak kecil di tempat dangkal.

"Keunikan lainnya yang dapat kita sakdikan adalah pada saat air laut masuk dan bertemu dengan aliran sungai terjadilah gelombang dengan kecepatan tinggi disertai dentuman seperti suara guntur dan hembuasan angin yang kencang. Jika musim pasang tinggi, gelombangnya bisa mencapai 4 sampai 6 meter dengan kecepatan sekitar 40 km per jam. Gelombang yang disebut bono ini bergerak dari arah muara munuju hulu sungai hingga mencapai puluhan kilometer dari muaranya, " Jelas Bupati.

Sejarah Awal Berdiri Ombak Bono Kampar

Menurut masyarakat di Kuala Kampar, Bono memang merupakan peristiwa yang sudah tidak asing lagi bagi mereka. Peristiwa alam ini telah dikenal sejak lama dan telah begitu dekat dan akrab dengan kehidupan mereka. Bahkan, masyarakat di daerah ini menganggap Bono sebagai sahabat. Mereka sering memanfaatkan Bono sebagai sarana adu ketangkasan bermain perahu di atasnya. Memang permainan ini memiliki risiko yang terlalu tinggi, karena jika salah perhitungan, perahu yang dinaiki bisa dihempaskan Bono ke tebing hingga hancur.

Dahulu, permainan perahu di atas Bono oleh masyarakat Kuala Kampar sering dilakukan dengan upacara adat tertentu dan dilakukan pada saat pagi atau siang hari. Namun, saat ini permainan tersebut telah menjadi permainan biasa dan dapat dilakukan sesuka hati. hal inilah membuat wisatawan berselancar menjadi kesenangan tersendiiri.

"Kami hanya menjumpainya di Pelalawan, sementara kalau pun ada disungai amazon, gelombangnya tidak segila ini," Ujar Wisatawan dari Jerman Jhon Smitt.

Sementara itu menurut Wakil Bupati Pelalawan, H. Marwan Ibrahim, Lokasi Peristiwa alam yang disebut Bono ini terjadi di Perairan Kuala Kampar, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, Indonesia.

Dikatakannya Akses menuju tempat itu, Untuk mencapai kawasan ini memang agak sedikit sulit, karena belum diaspalnya jalan darat menuju ke sana. Wisatawan yang hendak menyaksikan Bono dapat menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (Ibukota Kabupaten Pelalawan) yang berjarak sekitar 70 km. Setelah itu, dari Pangkalan Kerinci, setelah itu menuju Pangkalan Bunt dan meneruskan perjalanan ke Teluk Meranti.

"Diteluk Meranti Wisatawan akan dipandu Penduduk Lokal untuk menyaksikan Bono ini, kedepan Pemerintah akan menyiapkan segala saran dan prasarana menyaksikan Bono ini," Ujar Wabup.

Selain itu akses menuju ke lokasi Bono, wisatawan disarankan menyewa kapal cepat (speed boat) menuju Desa Pulau Muda dengan lama perjalanan kira-kira 5 jam. Dari Desa Pulau Muda inilah wisatawan dapat menyaksikan fenomena alam yang indah bernama Bono.





Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Jony Template | ||
Copyright © 2013. KabarRiau - All Rights Reserved
Template Created by J.A
Diterbitkan : CV. Sartika Annisa Pratama