Berita Terbaru :
Home » » Guru SMP C9 Tega Pukul Murit Hingga Lebam

Guru SMP C9 Tega Pukul Murit Hingga Lebam

Written By Kabar Riau on Friday, July 19, 2013 | 6:23 AM

Jumat (19/7/13) sekitar Jam 08.00 Wib, telah terjadi aksi kekerasan oleh oknum seorang guru terhadap anak murid terjadi dikabupaten Pelalawan, Riau. Hal tersebut menimpa Rian Fernando yang duduk dibangku kelas 1 SMP C-9 School komplek Perumahan GSA Kecamatan Pangkalan Kerinci. Pada bagian kening korban, luka lebam akibat dipukul oleh oknum guru.

"Pemicu aksi brutal oknum guru itu, berawal pada pagi itu, korban bersama sembilan murid lainnya, tidak membuat Pekerjaan Rumah (PR). Entah, setan apa yang merasuki, oknum guru. Satu persatu murid, dipanggil, dan ditempelengi, namun naasnya bagi Rian, beliau terlalu kuat dipukuli hingga kepalanya lebam.

Berdasarkan keterangan salah seorang murit yang menyaksikan kejadian ini, beliau dan kesepuluh murid, yang tidak membuat PR itu, diminta maju kedepan. Mereka, mendapat perlakuan tidak sepantasnya. Satu persatu-satu mereka dijitak dan ditampar.

"Tiba pada geliran, Rian justru tindakan guru kami sangat berlebihan dilakukan guru itu, sehingga kepalanya langsung membengkak," Ujarnya.

Menurut murit yang tidak mau disebutkan namanya ini, guru ini seperti kesetanan, memukul kesepuluh siswanya, terutama pada bagian kening Rian. Akibatnya, korban meraung - meraung menahan rasa sakit. Mendapat tindakan itu, korban langsung pulang kerumah. Melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya.

"Saya melihat Rian lari sambil menagis pulang," Ujarnya.

Kedua orang tua korban, langsung mendatangi, pihak sekolah. Tidak itu saja, sejumlah awak media, mendapat laporan itu langsung mendatangi kesekolah. Beruntung, sewaktu mendatangi sekolah, kebetulan, korban bersama orang tua berada didalam sebuah ruangan melakukan mediasi.

Akan tetapi, kedatangan awak media tidak diingini oleh pihak sekolah. Dengan perlakuan kurang bersahabat merekapun menolak, awak media mengambil foto dan visual korban. Puluhan guru yang berada disitu, berusaha menghalangi awak media meliput.

Dari pantauan, diruangan mediasi itu. Fernando Rian didampingi orang tua terlihat pucat. Pada wajah korban, pada bagian kening terlihat membengkak dan membiru. Pihak sekolah, semakin tidak nyaman, awak media berada ditempat itu. Merekapun, memutuskan, mengajak korban melakukan pengobatan ke sakit.

Guna kepentingan jurnalistik, supaya pemberitaan berimbang, sebelum meninggal sekolah. wartawan, telah mencoba meminta keterangan dari salah seorang petinggi sekolah. Sekali lagi, dia guru yang dimaksud menolak berkomentar.




Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Jony Template | ||
Copyright © 2013. KabarRiau - All Rights Reserved
Template Created by J.A
Diterbitkan : CV. Sartika Annisa Pratama